Assalamu'alaikum. wr.wb.
Selamat pagi siswa/i SMKN 1 Setu.
Semoga semuanya dalam keadaan sehat wal'afiat.
Sebelum memulai PJJ hari ini (Kamis, 26 November 2020), silahkan berdo'a terlebih dahulu dan mengisi absensi pada link berikut ini.
Hari ini Ibu akan melanjutkan materi tentang Larutan.
Simaklah penjelasan berikut ini!
Kelarutan
Setiap zat terlarut memiliki batasan jumlah tertentu untuk dapat melarut. Kemampuan melarut tiap zat dalam pelarut berbeda-beda. Kemampuan ini dinyatakan sebagai kelarutan, yaitu jumlah maksimum zat terlarut yang dapat larut pada pelarut tertentu untuk membentuk suatu larutan homogen. Contohnya Magnesium Klorida dan Natrium Klorida. Kedua senyawa ini memiliki kelarutan yang besar dalam air. Lain halnya dengan Magnesium Karbonat yang memiliki kelarutan sangat kecil dalam air.
Faktor Yang Mempengaruhi Kelarutan
Konsentrasi Larutan
Konsentrasi larutan merupakan cara untuk menyatakan hubungan kuantitatif antara zat terlarut dan pelarut.
Beberapa istilah yang sering digunakan dalam pembahasan larutan:
Konsentrasi : jumlah zat terlarut tiap satuan volume larutan
Volume larutan : jumlah volume pelarut ditambah volume zat terlarut
Larutan encer : Jumlah zat terlarut sangat sedikit
Larutan pekat : Jumlah zat terlarut sangat banyak
Untuk menyatakan konsentrasi larutan, banyak jenis satuan yang bisa kamu gunakan, yang bergantung terhadap preferensi atau sudut pandang di antaranya molaritas, molalitas, fraksi mol, persen massa, dan persen volume. Adapun penjelasan dari besaran konsentrasi larutan ini di antaranya adalah:
1. Kemolaran
Kemolaran atau molaritas adalah satuan konsentrasi dari larutan yang dapat menunjukkan jumlah mol dari zat terlarut di dalam satu liter larutan. Adapun molaritas dapat dinyatakan dalam persamaan:
2. Molalitas
Molalitas atau kemolalan hampir mirip dengan molaritas, namun ada yang membedakan yaitu besaran pelarutnya. Jika molaritas menggunakan besaran pelarut dalam volume, molalitas menghitung konsentrasi dengan perbandingan mol di dalam satuan berat atau dalam satu kilogram pelarut. Adapun persamaan yang dapat digunakan untuk mendapat molalitas adalah:
Selain menggunakan persamaan tersebut, kamu juga dapat menggunakan persamaan berikut ini:
3. Fraksi mol
Besaran konsentrasi larutan yang kali ini adalah fraksi mol. Fraksi mol ini dapat menunjukkan perbandingan dari konsentrasi mol zat baik zat terlarut maupun zat pelarut dengan larutan tersebut. Dimana fraksi mol zat terlarut dan zat pelarut jika dijumlahkan akan menjadi 1. Persamaan yang bisa kamu gunakan untuk mendapatkan fraksi mol adalah:
Dimana:
xt = fraksi mol zat terlarut
nt = mol zat terlarut
xp = fraksi mol zat pelarut
np = mol zat terlarut
4. Persen massa
Jenis besaran konsentrasi larutan yang satu ini memiliki tujuan untuk menunjukkan persentase massa, dimana ada yang membandingkan massa suatu zat terlarut dengan 100 gram larutannya atau biasanya disebut dengan persen massa per massa, dan membandingkan massa suatu zat terlarut dengan volume larutan tersebut.
Persen massa per massa biasanya digunakan untuk mencari kandungan zat terlarut di dalam larutan yang berasal dari fase padat.
Persamaan untuk mencari persen massa per massa adalah:
Sedangkan untuk mendapatkan persen massa per volume, kamu dapat menggunakan persamaan:
5. Persen volume
Besaran konsentrasi larutan lainnya adalah persen volume yang membandingkan volume dari zat terlarut dengan volume larutan, dimana biasanya digunakan untuk zat terlarut yang berasal dari fase cair, dengan menggunakan persamaan:
persen volume = volume zat terlarut/volume larutan x 100%
Contoh soal 1
Terdapat 20 mL larutan HCl pekat dengan massa jenis 1,2 g/mL. Jika kadar HCl dalam larutan tersebut sebesar 40%, tentukan massa HCl!
Pembahasan:
Sebelum menentukan massa HCl, Quipperian harus mencari massa larutan HCl dengan persamaan berikut.
Kemudian, tentukan massa HCl dengan cara berikut.
Jadi, massa HCl tersebut adalah 9,6 gram.
Contoh soal 2
Berdasarkan persamaan tersebut, diperoleh:
Mol urea = 1 mol
Mol air = 5 mol
Kemudian, tentukan massa urea dan massa air.
Dengan demikian, molalitas larutan tersebut dirumuskan sebagai berikut.
Jadi, molalitas larutan urea tersebut adalah 11,11 molal.
Contoh soal 3
Sebanyak 100 mL larutan gula 2 M akan dibuat menjadi larutan gula 0,25 M. Tentukan volume larutan setelah diencerkan dan volume air yang harus ditambahkan!
Pembahasan:
Di soal tertulis bahwa larutan gula 2 M akan dijadikan 0,25 M. Artinya, ada penambahan air ke dalam larutan tersebut. Dengan rumus pengenceran, volume larutan setelah diencerkan dirumuskan sebagai berikut.
Dengan demikian, volume air yang harus ditambahkan adalah sebagai berikut.
Jadi, volume larutan gula setelah diencerkan menjadi 800 mL dan volume air yang harus ditambahkan adalah 700 mL.
0 komentar:
Posting Komentar